fanfictionsuperjuniorfromelf

Tittle                 : Love Me, Please!!

Cast                 : Donghae SJ + semua Member SJ & SJ-M

Rating               : PG-15

Genre               : Geje /kekekeke

Type                : Chapter

Leght                : Chapter 2/?

Author : (이은혜)

Tidak tersa sudah sebulan aku menjadi istri dari seorang Lee Donghae. Aku terus saja mencoba untuk bersabar akan sikap dan prilaku dia. Dari mulai yang sering menghinaku dengan sebutan wanita jalang, saat aku tidak sengaja bertemu dengan Mochie di Mall, dan aku tidak pernah menyangka kalau ia juga sedang ada disini. Bahkan lebih parahnya lagi dia sedang bersama dengan Jesica Snsd, yang ku tahu pernah menjadi yeojachingu Donghae Oppa.

*Flashback*

“Sedang apa kau di sini?? Jadi ini yang kau lakukan selama aku sedang tidak ada dirumah?” Tanya Donghae Oppa dingin dengan tatapan yang sangat sulit kuartikan.

“Oppa, ini semua bukan seperti yang kau fikirkan. Aku dan Mochie tidak sengaja bertemu disini. Benarkan Mochie??” jelasku dan meminta penjelasan juga pada Mochie.

“Itu benar Hyung. Mianhae kalau ini membuat hubungan hyung dan Yeya, hhm maksudku Eunhye tidak baik. Tapi sungguh kami tidak sengaja bertemu disini dan kami hanya sebatas teman tidak lebih.” Mochie mencoba memberi penjelasan pada Donghae Oppa.

“Ckk, sudahlah. Aku tidak peduli dengan apa yang kalian lakukan. Lalukan saja sesuka hatimu.” Ucap Donghae oppa lalu pergi meninggalkanku.

*Flasback off*

Sungguh,saat itu hatiku sangat sakit. Bahkan airmata yang sudah kucoba tahan, terus saja berontak untuk keluar dan akhirnya menetes begitu derasnya. Lalu Mochie menenangkanku dan mencoba untuk menghiburku. Dan masih banyak hal-hal lain yang begitu menyakitkan yang dilakukan oleh Donghae oppa padaku. Tapi aku tidak pernah menceritakan hal ini pada Sungmin Oppa, karena aku tidak ingin dia menjadi membenci Donghae oppa, dan akhirnya membuat hubungan mereka merenggang. Aku hanya bisa menceritakan semuanya kepada Mochie, Mochie yang selalu ada disaat aku butuhkan, yang selalu menghiburku. Dan Mochie juga berjanji tidak akan pernah menceritakan semuahal yang terjadi pada siapa-siapa terutama Sungmin oppa.

Tapi sekarang Mochie sedang pergi untuk debut Super Junior-M, yaitu Sub Grup dari Super Junior. Dan bukan hanya Mochie yang pergi tapi Dongghae oppa,  Han gege, Wookie Opppa, Siwon Oppa, Kyu Oppa, dan Zhou gege, juga pergi.

Yah aku menjadi merasa sepi. Karena aku tidak ingin hanya berdiam diri di sini tidak ada yang bisa aku kerjakan, jadi aku memilih untuk mencari perkkerjaan di sebuah Taman Kanak-kanak. Selain aku bisa menghilangkan rasa sepi, aku juga sangat senang bisa bermain dengan anak-anak ini. Mereka sangat Lucu dan polos.

Hari-hari kulalui hanya apartement-tk-mini market dan kembali lagi ke apartement. Dan hal ini terus berulang salama 2 bulan terakhir karena memang, tidak ada kegiatan lain selain ittu. Dan sesekali aku juga pergi mengunjungu Eommonim di Mokpo dan juja Eomma dan Appaku. Dan hati ini adalah hari kepulangan Donghae oppa dari China, karena promosi di sana sedah selasaai dan mereka mendaparkan istirahat untuk beberapa hari dari management mereka. Itulah yang Mochie kabarkan padaku. Karena Donghae oppa, sama sekali tidak mengabariku, mungkin saja nomor ponselku juga dia tidak mengetahuinya.

“Braaakk!!!” suara bantingan pinti aprtementku keras. Dan aku yakin orang yang melakukannya itu Donghae oppa. Lalu aku keluar dari kamarku untuk menyambutnya selayaknya seorang istri pada suaminya.

“Oppa, kau sudah pulang?” tanyaku sambil mencoba mengambil Tas yang sedang dibawanya.

“huuhh!! Tidak usah sok baik kau padaku!!”

“Sudah.. pergi dari hadapanku sana!!”

Donghae oppa membentakku, bahkan mendorong tubuhku hingga tersungkur ke lantai.

“Kenapa masih disini hahh??? Aku muak melihatmu!! Pergi dari hadapanku, sekarangg!!!!!” jerit Donghae oppa padaku. Dan kelihatannya dia sedang sedikit mabuk. Lau aku pergi masuk kekamarku dan menangis. Ya menangis, hanya hal itu yang bisa kulakukan sekarang. Aku sangat sedih, bahkan setelah sekian lama tidak bertemuu dia masih saja tidak sudi memandang wajahku. aku terus saja  menangis, hingga tiba-tiba kepalaku terasa sangat pusing dan pandanganku kabur, lalu ada noda darah di lantai, dan saat aku melihat di kaca, ternyata hidungku berdarah lagi. Kepalaku tambah pusing dan pandanganku makin mengabur, dan akhirnya aku tidak ingat apa-apa lagi.

Keesokan harinya saat aku terbangun, ternyata aku masih berada didepan cermin. Ternyata Donghae oppa sangat tidak menyukaiku. Bahkan untuk masuk kekamarku sekedar membangunkanku saja dia tidak sudi. Setelah semua nyawaku terkumpul, segera saja aku mandi dan kedapur untuk menyiapkan makanan. Saat aku keluar kamar, keadaan apartement ini sangat sepi. Apa mungkin, Donghae oppa sudah pergi?? Tanyaku dalam hati lalu memeriksa kamarnya. Dan ternyata dugaanku benar, Donghae oppa udah keluar.

Setelah selesai makan, aku bergegas ke Taman Kanak-kanak tempat aku bekerja, karena aku sudah sangat kesiangan. Tapi sesampainya di lobi apartement aku melihat pemandangan yang sangat menyakitkan hatiku. Aku melihat Donghae oppa sedang berlutut sambil memohon di hadapan Jesica. Hatiku sperti tertusuk-tusuk jarum, sangat sakit, dan air mataku mengalir begitu saja tanpa diminta. Tiba-tiba ada seseorang yang memelukku dan membenamkan wajahku didadanya.

“Sudah, kau tidak seharusnya menangisi namja yang bahkan tidak pernah menganggapmu ada disisinya. Dia tidak pantas untuk kau tangisi terlebih lagi kau cintai. Uljima.” Ucap seorang namja yang dapat kupastikan namja ini adalah Mochie. Lalu setelah mengatakan hal itu, Mochie segera membawaku ke dalam mobilnya.

“Kau ingin ke mana sekarang??” Tanya mochie sambil menyetir.

“hhmm..” aku mencoba memperbaiki suaraku yang serak sehabis menangis lalu menjawab pertanyaan dari Mochie. “Aku ingin ke Taman Kanak-kanak.” Jawabku dan membuat Mochie menatapku dengan wajah bingung.

“Untuk apa kau kesana??” Tanya Mochie penasaran.

“Aku bekerja sebagai guru di sana, karena aku merasa kesepian, jadi aku memutuskan untuk mencari kegiatan diluar rumah untuk menghilangkan rasa sepi dan bosan yang kurasakan saat kalian debut di China.” Jelasku pada Mochie.

“yak!! Sudah sampai!!” seru Mochie padaku. “Bolehkah aku ikut turun??” Tanya Mochie padaku.

“Hahh??? Apa kau serius??” tanyaku tidak percaya akan pertanyaannya tadi.

“Ne,aku serius. Bagaimana??”

“Baiklah, kau bawa biola milikmu kan??”

“Ne, Waeyo?”

“Bagaimana kalau kau tunjukan saja permainan biolamu pada anak-anak yang ada disini, aku yakin mereka akan menyukainya,.”

“Ok, kajja. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan mereka.”

“huuhh, dasar Mochie.” Gumamku melihat tingkah laku anak ini. Padahal tadi aku sangat sedih, tapi sekarang aku sudah bisa menghilangkan kejadian tadi yang terjadi di lobi, dan ini semua berkat Mochie. “Gomawo Mochie” triakku pada Mochie yang sudah berada jauh berada didepanku. Huhh spertinya dia sangat tidak sabar untu bertemu dengan anak-anak yang ada disini. Lalu dia berbaliik dan berjalan kearahku. “Untuk apa??” Tanya nya padaku.

“Untuk semuanya” ucapku lalu menarik tangannya untuk segera masuk ke Taman Kanak-kanak itu.

~Di Lain Tempat~

Ternyata jesica sudah menerima Donghae kembali menjadi pacarnya. Donghae sangat senang akan hal ini, dan ia membawa Jesica untuk pergi berkencan ke Lotte World. Sampai disana mereka berkeliling di Lotte World sampai akhirnya mereka lelah dan memutuskan untuk istirahat makan siang dulu.

“Oppa, aku lelah. Kita istirahat dulu ya? Otte??” Tanya Jesica sok manis pada Donghae.

“Ne, kau mau kita makan dimana Chagya?”

“Bagaimana kalau ke restoran Jepang saja Oppa?”

“Everything for You Chagya.” Balas Donghae sambil mengeluarkan senyuman 1000 watt nya.

“Ok, kajja oppa, aku sudah lapar.”

“Ne”

Lalu mereka ke restoran Jepang dan makan di sana. Setelah makan mereka memutuskan untuk pergi ke sungai Han untuk melihat pemandangan matahari terbenam. Sesampainya di sungai han mereka lalu duduk di salah satu bangku panjang yang ada di sana. Lalu Jesica menyandarkan kepalanya ke bahu Donghae dan Donghae mengusap lembut rambut panjang milik jesica.

“Oppa, apa kau mencintaiku?”  Tanya Jesica tiba-tiba pada Donghae.

“Hahh…. Hhmm tentu saja oppa mencintaimu Chagya.” Jawab Donghae sambil mengacak-ngacak rambut Jesica.

“Tapi Oppa, bagaimana dengan Istrimu?”

“Aku tidak mencintainya, jadi biarkan saja dia mau melakukan apa. Tidak usah hiraukan dia.”

“Baiklah. Hh.. oppa?”

“Wae Chagy?”

“Kenapa kau tidak menceraikan saja dia, dan kita jadi bebas untuk berhubungan. Aku tidak mau aku menjadi yang ke-2 aku mau kau menjadi milikku seorang oppa.”

“Hhmmm.. akan Oppa pikirkan Chagy. Bersabarlah.”

“Gomawo Oppa, saranghae *chup*” jesica mencium pipi donghae.       “Oppa, ayo kita pulang, aku lelah. Lagipula ini sudah malam.”

“Baiklah, jja!”

Setelah mengantarkan Jesica pulang sampai pintu Dorm miliknya, Donghaepun bergegas menuju apartement miliknya. Tapi ia bingung kenapa Apartement ini sepi bahkan lampu-lampunya saja belum di hidupkan. Lalu Donghae menyalakan semua lampu-lampu yang ada, dan pergi menuju kamar milik Eunhye.

“Eunhye-ssi kau ada di dalam?” Tanya Donghae sambil membuka pintu kamar Eunhye, tapi hasilnya nihil Eunhye tidak ada dikamarnya. Tapi saat Donghae akan menutup pintu kamar Eunhye, Donghae mendengar suara Eunhye yang baru saja masuk ke apartement dan suara seorang laki-laki yang sepertinya suaranya sangat familiar di telinga Donghae. Lalu donghae bergegas menuju pintu depan Apartementnya, dan Donghae melihat Eunhye dicium keningnya oleh seorang namja yang tidak lain dan tidak bukan adalah Henry. Donghaepun menghampiri mereka berdua dan memukul Henry dan pukulan itu pun mendarat mulus di wajah Henry.

“Apa maksudmu mencium istriku, hah??? Apa kau tidak tau kalau dia sudah menikah?” Tanya Donghae sampir terus memukul wajh Henry.

“Apa? Istrimu?? Apa aku tidak salah mendengar?? Bukannya kau sendiri berpacaran dengan Jesica?? Jadi kau masih menganggap Yeya istrimu?? Oh My!! Ternyata kau sangat serakah Donghae-ssi.” Cibir Henry sambil membalas pukulan-pukulan Donghae tadi.

“Sudah, cukup!!! Cukuupppp!!!!! Triak Eunhye pada Donghae dan Henry yang terus saja melakukan bakuhantam. Tapi kedua namja ini terus saja saling melanyangkan pukulannya tanpa menghiraukan triakan Eunhye.

“Aku mohon , Cukup!!!” triak Eunhye lagi sambil menarik tubuh Henry menjauh dari Donghae dan Eunhye tidak menyadari kalau hidungnya mengeluarkan cairan merah kental, yang tidak lain adalah darah.

“Oh My God, kau kenapa Yeya??” Tanya Henry penuh kecemasan pada Eunhye, lalu mengusap darah yang keluar dari hidungnya. Sedangkan Donghae hanya menatap nanar pemandangan yang ada di hadapannya sekarang. Dia bingung kenapa dia melakukan hal ini tadi. Donghae juga bingung sebenarnya bagaimana perasaannya sebemarnya pada Eunhye yang sudah Hampir 3 bulan ini menjadi istrinya.

“Aku tidak apa-apa Mochie, ini hal biasa jika aku sedang kelelahan. Sebaiknya kau pulang ini sudah malam, dan gomawo sudah mau mengantarkanku pulang.” Ucap Eunhye sambil mendorong tubuh Henry keluar dari apartementnya.

“Ok, Good Night Yeya. Jaljayo!” lalu henry  perrgi meninggalkan apartemant Eunhye.

“Oww, jadi benar dugaaanku selama ini. Saat aku tidak ada dirumah kau pergi jalan dengan laki-laki lain. Dasar wanita jalang, tidak ingat hah kalau kau sudah menikah?? Tidak ingatkah??” Bentak Donghae sambil menjambak rambut Eunhye, dan membuat Eunhye meringis menahan sakit yang ia rasakan.

“Semua ini tidak seperti yang kau fikirkan Oppa. A.. aku tadi tiidak sengaja bertemu dengan Mochie, dan dia ….” Belum selesai Eunhye menjelaskan apa yang sebenarnya yang terjadi, tapi Donghae sudah menyeret Eunhye ke kamar mandi dan menyiram Eunhye dengan air lalu mengurungnya di sana. Eunhyepun hanya bisa menangis sesenggukan meratapi nasipnya

~TOBECON~

RCL plisss  J

Mianhaee For Miss Typo n ceritanya yang kurang menarik ini!!

Bow 90 derajat ama reader!!! kekekekekekeke